Berkontribusi untuk dunia yang lebih baik, bisa dilakukan dengan beragam cara. Michael Jovan, CEO TaniHub, melakukannya dengan berupaya meningkatkan nasib dan kesejahteraan petani Indonesia. Yuk, simak kisahnya!
Kesadaran untuk berbisnis sekaligus memberi dampak sosial bagi peningkatan kebaikan dan kualitas hidup masyarakat bawah yang terpinggirkan, belakangan semakin bermunculan. Paling tidak, hal itu tercermin dari sosok Michael Jovan, CEO Tanihub.
Lelaki muda yang masih duduk di semester akhir kampus Binus International ini, mendirikan startup di sektor teknologi informasi dengan menciptakan aplikasi onlineberbasis Android, yang berfokus memfasilitasi penjualan produk petani bernama TaniHub Fresh from Farmers.
“TaniHub merupakan aplikasi mobile untuk membeli produk pertanian, langsung dari petani. Kami berusaha menjembatani petani, agar dapat langsung memasarkan produk pertanian mereka ke konsumen, sehingga tak ada lagi tekanan dan permainan harga dari perantara seperti yang selama ini terjadi,” ungkap Michael, saat ditemui Hitsss di ajangIndonesia Ecommerce Summit & Expo (IESE) 2016 di ICE BSD, Tangerang, akhir April 2016 lalu.
Kepedulian Michael pada nasib petani, tidak datang begitu saja. Sejak aktif di perkuliahan bersama rekan-rekannya, ia gemar menyusuri kawasan pertanian di wilayah Bogor, Jawa Barat hingga Yogyakarta.
Lewat studi langsung, Michael menyaksikan betapa sebagian besar kehidupan petani Indonesia mengalami kemiskinan. Begitu pula nasib petani penggarap, yang kian sulit mengharapkan untuk memperoleh penghasilan seperti yang diinginkan.
Hal ini juga didorong oleh beberapa faktor lainnya, antara lain: harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan dan kesehatan yang juga terus meningkat. Selain itu, harga pupuk, bibit, dan perlengkapan pertanian lainnya, turut melambung sehingga menyusahkan petani.
Keseluruhan itu, ditambah dengan harga panen mereka yang terkadang menurun. Kemudian, ditawar oleh tengkulak sehingga menambah beban penderitaan petani.
Memahami peta permasalahan tersebut, Michael bersama empat rekannya, Mifachul Choiri, Sri Maria, Wawan Setiawan, dan William Setiawan, pada Januari 2016 lalu, meluncurkan TaniHub, sebagai sebuah aplikasi ponsel pintar yang menjual produk pertanian seperti sayur, buah dan umbi, yang dapat menghubungkan pembeli dan para petani secara langsung, cepat dan mudah.
Produk dan cara pemakaian
Terdapat tiga kategori produk yang ditawarkan, yakni, buah, sayur dan karbohidrat (kentang, beras, jagung). Saat ini, ada 144 jenis produk organik dan non-organik yang ditawarkan di TaniHub.
Cara penggunaan aplikasi ini cukup mudah. Pengguna tinggal memilih jenis produk dengan jumlah tertentu.
Secara otomatis, produk akan masuk ke keranjang belanja. Adapun minimal pembelanjaan adalah 4 pack (1 kilogram).
Usai berbelanja, pengguna harus membayar belanjaan dengan cara transfer bank. Selanjutnya, wajib konfirmasi melalui aplikasi.
Setelah dikonfirmasi, TaniHub akan mengontak petani yang bekerjasama, agar dapat mengirimkan produknya. TaniHub memberikan garansi dalam waktu sekitar 2×24 jam, barang akan sampai. Kalau tidak, akan diberikan bonus atau pengembalian uang yang sudah ditransfer penggunanya.
Keuntungan bagi konsumen
Banyak nilai lebih yang didapatkan konsumen dengan membeli melalui TaniHub. Sebut saja, produk pertanian yang dikirimkan masih segar, karena langsung dari petani.
Di sisi lain, karena memutus rantai distribusi yang panjang, petani akan mendapat harga jual produk lebih baik dibandingkan lewat perantara atau tengkulak. Konsumen juga untung karena harga produk yang ditawarkan lebih murah ketimbang di pasaran.
Aplikasi yang lahir via acara Startup Weekend 2015 itu sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna Android. Saat ini, tim TaniHub tengah mengembangkan aplikasi tersebut agar bisa dipakai di ponsel dengan sistem operasi Windows dan iOS.
Atas visinya untuk memajukan petani Indonesia yang sejahtera, TaniHub kini mendapatkan dukungan langsung dari pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (NH/DI)
#GreaterNusantara
sumber : http://hitsss.com/michael-jovan-ceo-tanihub-bukan-kejar-uang-tapi-bagaimana-tingkatkan-kesejahteraan-petani-indonesia/3/